10 May 2010

SANG QOLBU

Ketika hati bicara tentang keinginannya untuk mendapatkan sesuatu, si otak di kepala memerintah kaki untuk melangkah, dan juga tangan untuk meraih.

Ketika tangan tak sanggup menggapai, juga kaki tak sanggup melangkah, bahkan utk sekedar menopang tubuh, hati merasa sedih. Dikala begini otak memerintah si mulut untuk mengumpat marah sambil menurunkan sabdanya kepada mata untuk membuka pintu airnya.

Demi mengetahui begitu dahsyat perintah yang diberikan oleh otak yang bersemayam dikepala-yang mungkin merasa paling tinggi kedudukannya, sang qolbu menjadi semakin sedih,dan merasa tak mampu mengendalikan arogansi otak atas organ lainnya. Berkeluhkesahlah dia kepada penguasanya,sang Khaliq,yang maha berkehendak atas segalanya.

DihiburNya sang qolbu. Dikuatkan dan disegarkan lagi keyakinannya. Bahwa segala yang jadi keinginan itu pasti akan terwujud. Hanya kapan waktu perwujudannya itu yang tak bisa sang Khaliq bukakan kepada sang qolbu. Itu jadi rahasiaNya. Yang Beliau yakinkan adalah bahwa keinginan itu akan diberikan ketika memang dibutuhkan. Jadi bisa sesaat diminta-diberi. Bisa ditangguhkan nanti sesaat lagi, bahkan bisa jadi nanti ketika kaki, tangan, otak dan hati tak mampu berkeinginan lagi...

**************

Kesabaran....
Sabar tak bisa diukur, tapi kesabaran sering ditakar dari kesanggupan berapa lama sanggup menanti, seberapa tahan menghadapi cobaan....

No comments:

Post a Comment